BAB
1I
PEMBAHASAN
2.1 Perilaku Biaya dan Model Penggunaan
Sumber Daya
Perilaku
biaya adalah istilah umum untuk menggambarkan apakah suatu biaya tetap atau
variable dalam hubungannya dengan perubahan keluaran kegiatan. Biaya tetap
adalah biaya yang tidak berubah dalam jumlah seiring dengan perubahan keluaran
kegiatan. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang perubahan pada jumlah
biaya seiring dengan perubahan kegiatan penggunanya. Biaya
gabungan adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya variabel
sekaligus. Contoh : gaji dan bonus penjualan untuk bagian marketing.
Rumus total biaya = biaya tetap + total biaya variable
Dalam ekonomi, biasanya diasumsikan
bahwa biaya tetap dan biaya variabel sudah diketahui. Akuntan manajemen harus
berhadapan dengan persyaratan untuk menilai biaya tetap dan biaya variabel.
Perilaku biaya membutuhkan pertimbangan horizon waktu, kegiatan &
penggunaan sumber daya, dan pengukuran keluaran kegiatan. Berikut penjelasan
tentang pertimbangan perilaku biaya :
a.
Horizon waktu
Dalam menentukan
apakah suatu biaya adalah tetap atau variabel bergantung pada horizon waktu, tetapi
batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari prespektif tiap-tiap manajer.
Menurut ekonom, dalam jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel
sedangkan dalam jangka pendek minimal ada satu biaya tetap.
Contoh : perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya
tenaga kerja, ada yang memandang sebagai biaya variabel karena dapat
memberhentikan dan mempekerjakan karyawan sesuai dengan kenaikan atau penurunan
output. Tetapi ada juga yang dipandang sebagai biaya tetap karena adanya
kontrak yang membuat pihak manajemen tidak bias seenaknya memberhentikan
karyawan.
b.
Kegiatan dan Penggunaan
Sumber Daya
Kapasitas
kegiatan secara sederhana merupakan kemampuan untuk menunjukan kegiatan. Untuk
menunjukan kegiatan, kapasitas harus diperoleh. Berapa besarnya kapasitas
tergantung pada tingkat dari unjuk kerja yang diperlukan untuk tiap kegiatan.
biasanya kita dapat menganggap bahwa kegiatan kapasitas yang diperlukan untuk
berhubungan dengan tingkat dimana kegiatan ditunjukkan secara efisien. Tingkat
kinerja kegiatan efisien ini disebut kapasitas
praktis. Sumber daya diperlukan untuk memungkinkan kegiatan ditunjukkan.
Sumber daya hanya elemen ekonomi yang dikonsumsi dalam melakukan kegiatan.
Pengeluaran atas sumber daya adalah biaya memperoleh kapasitas untuk melakukan
kegiatan. Penggunaan sumber daya adalah jumlah kapasitas kegiatan yang
digunakan dalam meproduksi keluaran kegiatan. Karenanya penggunaan sumber daya
ekuivalen dengan keluaran kegiatan.
c.
Ukuran keluaran
kegiatan
Untuk memahami
perilaku biaya kita harus menentukan kegiatan yang mendasari dan penggerak yang
berhubungan yang mengukur keluaran kegiatan atau mendorong kegiatan. Pendorong
kegiatan menjelaskan perubahan pada biaya kegiatan dengan mengukur perubahan
pada keluaran (penggunaan) kegiatan. Ada dua kategori umum dalam pendorong
kegiatan: penggerakkan tingkat unit dan penggerak tingkat non-unit. Penggerak
tingkat produksi (tingkat unit) adalah perubahan
dalam biaya ketika unit yang diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian bahan
baku. Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika
factor-faktor lain selain unit berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin. Dalam
sistem manajemen biaya tradisional, perilaku biaya di asumsikan hanya
dijelaskan oleh penggerak berdasarkan unit. Pada sistem manajemen biaya
kontemporer, baik penggerak unit maupun non unit di gunakan. Jadi, sistem
kontemporee cenderung untuk menghasilkan pandangan perilaku biaya yang lebih
kaya dari pada sistem tradisional.
2.1.1 Model Penggunaan Sumber Daya
Penggunaan
sumber daya adalah jumlah kapasitas kegiatan yang digunakan dalam meproduksi
keluaran kegiatan. Karenanya penggunaan sumber daya ekuivalen dengan keluaran
kegiatan. Sumber daya dibagi menjadi dua yaitu :
a.
Sumber Daya Dipasok
Saat Dibutuhkan dan Perilaku Biaya
Sumber
daya yang dipasok saat dibutuhkan sama dengan biaya sumber daya yang digunakan,
jumlah biaya sumber daya meningkat seiring permintaan untuk sumber daya
meningkat. Jadi, sumber daya dipasok saat dibutuhkan merupakan biaya variabel.
Misalnya, apabila perusaahan menggunakan Just In Time bahan baku diperoleh dan
digunakan saat dibutuhkan.
b.
Sumber Daya Dipasok di
Muka dan Perilaku Biaya
Banyak sumber
daya yang diperoleh sebelum permintaan sebenarnya untuk sumber daya tersebut
terealisasi. Pertama, organisasi memperoleh banyak kapasitas jasa multi periode
dengan membayar kas dimuka atau dengan menyepakati kontrak eksplisit yang
mensyaratkan pembayaran kas periodik. Pembelian atau menyewa bangunan dan
peralatan adalah contoh bentuk akuisisi sumber daya di muka. Beban ini pada
dasarnya berhubungan dengan beban tetap terikat, biaya yang timbul untuk
memberikan kapasitas kegiatan jangka panjang. Kedua, yang lebih penting
menyangkut organisasi yang memperoleh sumber daya dimuka melalui kontrak
implisit. Jadi, sumber daya di pasok dimuka merupakan biaya tetap terikan dan
biaya tetap bebas.
2.1.2 Perilaku Biaya Mengikuti Fungsi Anak Tangga
Fungsi
biaya anak tangga berguna untuk memperlihatkan tingkat biaya konstan pada suatu
rentan output kegiatan tertentu dan kemudian meningkat ke tingkat biaya yang
lebih tinggi pada titik yang sama, dimana biaya tidak berubah untuk rentang
kegiatan yang sama. Beberapa biaya terutama biaya tetap cenderung untuk
mengikuti fungsi biaya- anak tangga.sumber daya ini di peroleh dalam jumlah
bulat. Jika lebar dari anak tangga cukup lebar, maka biaya dianggap tetap jika
tidak biaya tersebut diestimasikan dengan fungsi biaya veriabel.
2.2 Metode Untuk Memisahkan
Biaya Gabungan Ke Dalam Komponen Tetap dan Variabel
|
Setiap metode diperlukan asumsi
penyederhanaan hubungan biaya linear. Karena, didalam metode ini ada pernyataan
biaya sebagai persamaan untuk garis lurus.
Di mana: Y = Jumlah biaya kegiatan (variabel terikat)
F
= Komponen biaya tetap (parameter intersep)
V
= Biaya variabel per unit kegiatan (parameter kemiringan)
X
= Ukuran output kegiatan (variabel bebas)
Variabel
terikat adalah variabel yang nilainya
tergantung pada nilai variabel lain. Jumlah
biaya kegiatan merupakan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mengukur keluaran kegiatan dan
menjelaskan perubahan pada biaya kegiatan. Variabel
bebas merupakan pendorong kegiatan.
Parameter perpotongan mengacu pada biaya tetap kegiatan. Secara grafik merupakan titik dimana garis
biaya gabungan memotong sumbu biaya (vertikal). Parameter kemiringan
mengacu pada biaya variabel per unit kegiatan. Secara grafik merupakan kemiringan garis biaya gabungan.
Terdapat tiga metode pemisahan
biaya gabungan menjadi komponen tetap dan variabel yang secara luas digunakan
yaitu:
1.
Metode Tinggi-Rendah
Bila
telah diketahui dua titik pada suatu garis maka persamaannya dapat ditentukan.
Komponen biaya tetap (F) adalah perpotongan garis jumlah biaya. Biaya variabel
per unit (V) adalah kemiringan garis. Dengan dua titik tersebut, kemiringan dan
perpotongan dapat ditentukan. Metode tinggi-rendah sebelumnya memilih dua titik
yang akan digunakan untuk menghitung parameter F dan V. Secara spesifik, metode
menggunakan titik tinggi dan rendah.
Titik tinggi didefinisikan sebagai titik
yang mempunyai tingkat kegiatan tertinggi. Titik rendah didefinisikan sebagai
titik dengan tingkat kegiatan rendah.
Metode tinggi-rendah mempunyai
keunggulan berupa objektivitas. Yakni, dua orang yang menggunakan metode
tinggi-rendah pada suatu kumpulan data tertentu akan mendapatkan jawaban yang
sama. Selain itu, metode tingi-rendah memungkinkan manajaer mendapatkan
hubungan biaya dengan cepat hanya menggunakan dua titik data.
Metode tinggi-rendah biasanya tidak sebaik
metode lainnya. Karena, pertama, titik tinggi dan rendah sering disebut diluar
garis. Mereka mungkin mewakili hubungan biaya kegiatan yang tidak khas. Jika
demikian, formula biaya yang dihitung menggunakan dua titik ini tidak mewakili
apa yang biasanya terjadi. Yang kedua, jika titik-titik ini bukan diluar garis,
pasangan titik-titik lainnya jelas lebih mewakili.
2. Metode
Scatterplot
Dalam
menerapkan metode ini adalah menggambarkan titik-titik data hubugan antara
biaya penanganan bahan baku dan keluaran kegiatan dapat terlihat. Grafik yang
menggambarkan suatu informasi untuk metode ini disebut scattergraph. Sumbu
vertikal adalah biaya kegiatan, dan sumbu horizontal adalah keluaran kegiatan
(biaya penanganan bahan baku dan jumlah perpindahan). Tujuan dari scattergraph
adalah menilai kebenaran hubungan linear yang diasumsikan. Selain itu,
pemeriksaan scattergraph dapat menunjukkan beberapa titik yang terlihat tidak
sesuai dengan pola umum perilaku.
Scattergraph
dapat membantu memberikan pengertian yang mendalam mengenai hubungan antara
biasyaa dan keluaran kegiatan. Scattergraph memungkinkan seseorang secara
visual mencocokkan garis pada titik yang terdapat pada scattergraph. Keunggulan
dari metode scatterplot adalah memberikan peluang bagi analis biaya untuk
memeriksa data secara visual. Tetapi, metode ini juga kurang baik, karena
kurangnya standar tujuan apapun dalam memilih garis paling cocok. Mutu formula
biaya tergantung pada mutu penilaian subjektif dari analis. Metode
tinggi-rendah menghilangkan subjektivitas dalam pemilihan garis. Tanpa
menghiraukan siapa yang menggunakan metode ini, garis yang sama akan
dihasilkan.
3. Metode
Least Square
Metode
ini mendefinisikan metode yang paling cocok dan tujuannya adalah menggunakan
metode untuk kumpulan data yang ada akan menghasilkan formula biaya yang sama.
Pada
prinsipnya, membandingkan ukuran kedekatan dapat menghasilkan peringkat dari
semua garis dari yang terbaik hingga yang terburuk. Garis yang paling cocok
dengan titik-titik tersebut lebih baik dibandingkan garis lain yang disebut
garis paling cocok. Metode ini mengidentifikasi garis paling cocok. Metode ini
bergantung pada teori statistik untuk memperoleh formula yang menghasilkan
garis paling cocok, yaitu:
V
= [sXY – sXsY/n] / [sx² - (sX)²/n]
F
= sY / n – v(sX / n)
Perhitungan
manual untuk menghitung V dan F, lima masukan diperlukan n, sX, sY, sXY, dan
sX². Masukan pertama n yang paling mudah diperoleh, hanya menghitung jumlah
titik data pada set data.
Perhitungan
dengan komputer, menghitung formula secara manual sangat membosankan,bahkan
dengan sepuluh titik data. Dengan bertambahnya titik-titik data, perhitungan
manual menjadi tidak praktis. Paket spreadsheet seperti misalnya Lotusâ 1-2-3,
Quattroâ Pro, dan Microsoft Excel mempunyai rutin regresi yang akan melakukan
penghitungan.
2.3 Keandalan Formula Biaya
Dalam peraga 3-8
memberikan informasiyang dapat digunakan untuk menilai bagaimana keandalan
formula biaya yang diestimasikan. Hal ini merupakan sifat yang tidak disediakan
baik oleh metode scatterplot maupun
metode tinggi-rendah.
Peraga 3-8 Hasil Cetak - Komputer: Contoh Anderson
|
||||
Parameter
|
Estimasi
|
t untuk Ho Parameter = 0
|
Pr >
t
|
Standar Kesalahan
Parameter
|
Perpotongan
|
631,25
|
2,326
|
0,045
|
271.394
|
Jumlah
|
12,61
|
15,156
|
0
|
0,832
|
Perpindahan
|
||||
R kuadrat ganda (R2) 0,97
|
||||
Standar kesalahan (Se) 367
|
||||
Pengamatan 10
|
||||
|
|
|
|
|
Hasil cetakan
pada peraga 3-8 akan bertindak sebagai titik acuan untuk pembahasan tiga
penilaian statistic tentang keandalan formula biaya : Uji hipotesis parameter
biaya, Kecocokan yang baik (goodness of
fit), dan Rentang kepercayaan (confidence
internal).
Uji
hipotesis parameter biaya menunjukan apakah
parameter itu berbeda dari nol.
Kecocokan
yang baik (goodness of fit), mengkur derajat keterkaitan antara keluaran
biaya dan keluaran kegiatan. Ukuran ini penting karena Metode Least square
mengidentifikasi garis paling cocok, tetapi tidak menyatakan bagaimana biknya
kecocokan tersebut.garis paling cocok mungkin bukan merupakan garis yang cukup
baik. Garis ini bisa memberikan hal yang buruk bila sampai pada biaya prediksi.
Rentang
kepercayaan (confidence internal) memberikan
suatu rentang nilai untuk biaya sebenarnya dengan derajat kepercayaan yang
ditentukan sebelumnnya. Rentang kepercayaan memungkinkan para manajer untuk
memprediksi suatu rentang nilai sebagai pengganti suatu prediksi tunggal. Bila
derajat keterkaitannya sempurna , maka rentang kepercayaan akan terdiri dari
titik tunggal dan biaya sebenarnya akan selalu berhimpitan dengan biaya
prediksi.
Jadi, kebaikan kecocokan dan
rentang kepercayaan saling terkait dan memberikan kepada para analis biaya
suatu ide bagaimana keandalan persamaan biaya yang dihasilkan.
Uji
Hipotesis Parameter
Mengacu
pada Peraga 3-8. Tiga kolom terakhir dan table menyajikan beberapa data
statistic tentang parameter biaya tetap dan biaya fariabel (F dan V1). Kolom ketiga menyajikan statistic t bagi
masing-masing parameter ini. Statistic ini digunakan untuk menguji hipotesis
bahwa parameter-parameter berbeda dari nol. Kolom keempat menyajikan tingkat
pentingnya (level of significance) yang dicapai. Parameter biaya tetap, F,
penting pada tingkat 0,045. Parameter biaya variabel penting pada tingkat 0,000
(1,03x 10-7) adalah tingkat sebenarnya yang dihitung. Jadi jumlah gerakan
tampak menjadi variabel yang menjelaskan yang sangat penting, penentu untuk
biaya penanganan bahan. Selain itu adanya biaya penanganan bahan tetap dijamin
pula secara beralasan. Kolom kelima menyajiakn kesalahan standar untuk masing-masing
parameter. Nilai ini digunakan untuk menghitung statistic di kolom 3. Hal ini
dilakukan dengan membagi koefisien di kolom 2 dengan kesalahan standar yang
berkaitan.
Ukuran
Kecocokan yang Baik
Penentu kegiatan tunggal (variabel
keluaran kegiatan) menerangkan perubahan-perubahan (variabilitas) dalam biaya
kegiatan. Contoh, menurut pengalaman, perusahaan Anderson menunjukan bahwa
jumlah gerakan dapat menerangkan perubahan-perubahan dalam biaya penagan-bahan.
Kelihatannya sangat mungkin bahwa suatu persentase yang cukup berarti dari
variabilitas total dalam biaya diterangkan oleh variabel keluaran kegiatan.
Kita hanya dapat menentukan secara statistic seberapa banyak variabilitas dalam
variabel yang tergantung diterangkan oleh suatu variabel yang bebas (dalam hal
ini, suatu ukuran keluaran kegiatan) disebut koefisien penentuan. Persentase
ini merupakan ukuran kebaikan – kecocokan (goodness of fit). Makin tinggi
persentase dari variabilitas biaya diterangkan, makin baikkecocokanya. Karena
koefisien ini merupakan persentase variabilitas yang diterangkan, koefisiensi
ini mempunyai nilai antara 0 dan 1,00. Pada hasil percetakan pada Peraga 3-8,
koefisien penentuan diberi lebel R Kuadrat (R2).nilai yang diberikan sebesar
0,97, yang berarti bahwa 97% vaibilitas
dalam biaya penanganan bahan diterapkan oleh jumlah gerakan. Hasil ini
menjelaskan kepada kita bahwa garis least-square merupakan garis yang cukup
cocok.
Tidak titik putuk (cut-off) untuk
koefisien penentuan yang bagus terhadap yang jejak. Yang jelas, makin dekat
harga R2 ke 1,00, makin baik. Namun apakah 89% cukup bagus? Bagaimana dengan
73%? Atau bahkan 46 %. Jawabannya adalah bahwa itu tergantung. Bila persamaan
biaya menghasilkan koefisien penentuan
sebesar 75%, anda tahu bahwa variable bebas anda menerangkan tiga perempat dari
variabilitas dalam biaya. Anda dapat mengetahui pula bahwa faktor lainnya atau
kombinasi dari faktor-faktor menerangkan seperempat sisa-nya. Tergantung pada
toleransi anda untuk kesalahan.
Perhitungan Manual koefisien penentu
(R2) dihitung dengan formula berikut :
R2=V[SXY-SXSY/n]/[SY2-(SY)2/n]
Dimana V= kemiringan dihitung
dengan menggunakan metode least square
Koefisien
Kolerasi. Ukuran alternative kecocokan yang bagus
adalah koefisien korelasi, yang pangkat dua dari koefisien penentuan. Karena
akar pangkat dua dapat negative, nilai koefisien korelasi dapat mempunyai
rentang dari -1 dan +1. Bila koefisien korelasi positif, maka kedua variabel
bergerak bersama-sama dalam arah yang sama dan ada korelasi positif. Korelasi
positif sempurna akan menghasilkan nilai koefisien korelasi 1,00. Sebaliknya
bila koefisiensi korelasi negative, maka kedua variable bergerak cara yang
dapat diprediksi , tetapi pada arah berlawanan. Korelasi negative sempurna akan
menghasilkan koefisien korelasi sebesar -1,00. Nilai koefisien korelasi dekat
dengan nol menunjukan tidak ada korelasi. Yaitu, pengetahuan gerakan dari satu
variabel tidak memberi kita petunjuk terhadap dari variabel lainnya.
Rentang
Kepercayaan
Persamaan biaya least-square dapat
digunakan untuk memprediksi biaya untuk berbagai tingkat keluaran kegiatan yang
berbeda. Misalnya, bila jumlah gerakan 200, maka biaya penanganan bahan yang
diprediksikan oleh persamaan least square adalah $3.153 ($631,25+$12,61(200)
dan dibulatkan ke nilai dolar terdekat). Pada umumnya kita dapat menghaapkan
nilai yang diprediksi menjadi berbeda dari biaya sebenarnya. Ada dua alasan.
Yang pertama, dalam membangun persamaan-persamaan biaya, hanya ada satu
pendorong kegiatan (variabel bebas) digunakan. Yang kedua, persamaan biaya
didasarkan pada nilai-nilai yang diperkirakan dengan menggunakan sampel dari
hasil yang diamati.
2.4 Regresi Berganda
Regresi berganda (multiple
regresssion) adalah kuadrat terkecil yang digunakan untuk membuat suatu
persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel penjelas.
Rumus
Regresi Berganda : Y = F + V1X1 + V2X2
Keterangan :
X1= Jumlah Perpindahan
X2= Jumlah Jarak
Contoh :
Y= $2.000 +
$50X1 +$200X2
Parameter
Estimasi t untuk H0 Pr
> 1 Standar
Parameter=0 Kesalahan
Parameter
Perpotongan 2.000 1,96 0,025
1.020,000
Jam
Pemasangan 50 81,06 0,0001 0,610
Jumlah
Bagian 200 9,50 0,0001 21,053
R
kuadrat (R2) berganda 0,93
Kesalahan
standar (Se) 60
Pengamatan
150
Seperti dengan persamaan biaya yang
melibatkan suatu pendorong kegiatan tunggal, persamaan diatas dapat digunakan
untuk meramalkan biaya kegiatan. Misalnya, bila suatu penyusunan diharapkan
mengambil 20 jam dan menghasilkan produk yang mempunyai 5 komponen. Biaya penyusunan
yang diprediksi sebagai berikut :
Y = $2.000 + $50(20) + $200(5)
= $4.000
Koefisien penentuan adalah 93% suatu
perbaikan dalam daya yang bersifat menjelaskan dicapai dengan menambahkan
variabel kerumitan produk (hanya 55% dari variabilitas dalam biaya penyusunan
dijelaskan oleh persamaan penggerak tunggal). Untuk regresi berganda, R2 biasanya
disebut sebagai koefisien penentuan berganda. Perhatikan pula kesalahan standar
dari estimasi, Se, ada didalam susunan regresi berganda. Seperti
dinyatakan sebelumnya, kesalahan standar dari estimasi dapat digunakan untuk
membangun rentang kepercayaan disekitar prediksi biaya. Untuk menggambarkan,
pertimbangkan rentang kepercayaan 95% untuk biaya penyusunan yang diprediksi
bila X1 = 20 jam dan X2 = 5 komponen (t = 1,96 untuk
kepercayaan 95% dan 147 derajat kebebasan):5
$4.000 - 1,96($60) Y $4.000 + 1,96($60)
$3.882 Y $4.118
Perhatikan lagi pada peraga 3-11.
Kolom 3-5 dari table menyajikan beberapa data statistik tentang ketiga
parameter (F, V1, dan V2). Kolom ketiga menyajikan
statistik t dari masing masing parameter ini. Statistik ini digunakan untuk
menguji hipotesis bahwa parameter parameter ini berda dari nol. Kolom keempat
menyajikan tingkat peranan pentingnya yang dicapai. Parameter biaya tetap, F,
cukup berarti pada tingkat 0,025. Kedua parameter lainnya cukup berarti pada
tingkat 0,0001. Jadi, kita dapat memiliki kepercayaan bahwa kedua penggerak
berguna dan bahwa kegiatan penyusunan terkait dengannya suatu komponen biaya
tetap. Contoh ini menggambarkan sangat jelas bahwa regresi berganda dapat
merupakan piranti yang berguna untuk mengidentifikasi perilaku biaya kegiatan.
2.5 Penilaian manajerial
Penilaian
manajerial merupakan metode lain untuk menentukan perilaku biaya dimana manajer
menggunakan pengalaman dan observasi mereka pada masa lampau mengenai hubungan
biaya untuk menetukan biaya tetap dan biaya varaibel. Penilaian manajerial
dapat digunakan sendiri atau dengan bantuan metode tinggi-rendah, scatterplot
atau least square yang merupakan metode untuk memisahkan biaya gabungan ke
dalam komponen tetap dan variabel.
Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang
digunakan. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya aktivitas
tertentu menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpa
menghiraukan kemungkinan biaya campuran. manajemen berupaya memastikan sebagian
besar biaya adalah variabel atau tetap dan keputusan yang dibuat tidak terlalu
sensitif terhadap kesalahan pengklasifikasian biaya.
Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya
campuran dan membagi biaya-biaya ini dalam komponen tetap dan variabel dengan
memutuskan bagian biaya yang merupakan biaya tetap dan variabel. Manajer
menggunakan pengalamannya bahwa sejumlah tertentu dari biaya adalah tetap dan
sisanya adalah varibel. Sebagai contoh, suatu
pabrik dapat memasukkan pembayaran sewa mesin fotokopi dalam satu akun dan
biaya kertas dan tinta ke akun lainnya. Dengan demikian , akan mudah untuk
mengelompokkan akun pembayaran sewa dengan akuk-akun biaya tetap lainnya, dan
memperlakukan biaya variable secara terpisah. Kemudian, komponen variable dapat
di hitung dengan menggunakan satu atau lebih data volume/biaya. Hal ini
memiliki keunggulan akuntansi untuk biaya campuran, tetapi rentan terhadap
jenis kesalahan yang sama seperti dikotomi tetap/variabel yang kaku, yaitu
manajemen mungkin saja salah dalam penilaiannya.
Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman
dan pertimbangan mereka untuk memperbaiki hasil estimasi statistik.
manajer yang berpengalaman dapat meneliti data dan membuang beberapa titik yang
tidak biasa terjadi atau mungkin merevisi hasil estimasi untuk memasukkan perubahan
yang diproyeksikan ke dalam stuktur biaya atau teknologi.
Keunggulan dalam
menggunakan penilaian manajerial adalah dalam pemisahan biaya variabel dan
biaya tetap terletak pada kesederhanaannya serta apabila manajer memiliki pengetahuan yang mendalam
tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang
baik ,
Kelemahan dalam
menggunakan penilaian manajerial adalah apabila manajer tidak memiliki penilain
yang baik, kesalahan dapat terjadi. Oleh karena itu dalam metode ini, perlu
dipertimbangkan pengalaman manajer, risiko kesalahan dan pengaruh kesalahan
pada keputusan yang terkait karena merupakan bagian terpenting dalan penilaian
manajerial.
Thanks ya, saya sangat berterima kasih kepada penulis karena artikel sangat membantu saya dalam memahami materi tentang Prilaku Biaya Aktivitas. Kunjungi juga ya MAPPING PRILAKU BIAYA AKTIVITAS
BalasHapus