Good Governance


Tiga pilar dari good governance adalah pemerintah, masyarakat dan dunia bisnis atau perusahaan. Perusahaan tidak dapat terlepas dari good gevernance, karena good governance ini membahas mengenai hak dan kewajiban yang akan mengahasilkan sebuah kultur perusahaan. Agar perwujudan GCG dapat menjadi sebuah kultur perusahaan maka diperlukanlah etika dalam berbisnis. Etika bisnis ini, membatasi para pengusaha untuk tidak sewenang-wenangnya dalam melakukan aktivitas bisnis terutama dalam membuat laporan keuangan. Karena laporan keuangan merupakan hal yang sangat sensitif sehingga dibutuhkannya sebuah kejujuran untuk membuatnya. 
Perwujudan Good governance ini dibutuhkan dalam waktu jangka panjang. Karena implementasi good governance ini berhubungan dengan perilaku atau kultur dari sebuah perusahaan. Sehingga untuk mewujudkan good governance dibutuhkan tiga tahapan atau fase. Fase pertama adalah membangun komitmen yaitu tahapan dimana perusahaan meningkatkan keprilakuan positif dan profesionalisme. Fase kedua adalah membangun system yaitu tahapan pembangunan sistem dengan mementingkan prioritas yang dapat memperbaiki sebuah kultur perusahaan yang dinilai tidak baik atau kurang baik. Fase terakhir adalah membangun budaya yaitu tahapan pembangunan kultur perusahan baik secara aktivitas bisnis atau CSR.
Apabila implementasi good governance ini berhasil, perusahaan di Indonesia akan mengalami kemajuan yang pesat, berkembang dan competitive dalam dunia bisnis secara global. Namun, implementasi ini perlu adanya faktor-faktor pendukung. Pertama, proses penyadaran kepada perusahaan-perusahaan melalui jalur pendidikan. Karena jalur pendidikan merupakan dasar adanya sebuah perubahan. Kedua, konsisten terhadap perjalanan mengimplementasikan good governance. Maksudnya adalah setiap perusahaan menjadi teladan untuk membentuk good governance yang baik. Terakhir adalah prosesn pemahaman dan pelaksanaan yaitu memebrikan pedoman, pelatihan, sosialisasi dan lain-lain.
Namun pada kenyataannya, lebih banyak perusahaan-perusahaan yang hanya melihat dan menunggu perusahaan lain untuk mengimplementasikan good governance ini. Sehingga pada akhirnya implementasi good governance tidak dapat terlaksana. Mereka hanya menunggu dan menunggu salah satu dari kelompok melakukannya lebih dulu yang pada akhirnya terjadi salah menyalahkan. Padahal implementasi ini diperlukannya komitmen dan kerjasama dari setiap perusahaan.
Implementasi good governance ini dapat dinikmati manfaatnya tidak hanya pada jangka waktu panjang saja. Implementasi good governance ini dapat dinikmati dalam jangka waktu pendek. Contohnya, banyak perusahaan di Indonesia yang mengalami peningkatan produktivitas, kreatifitas dalam melaksanakan dunia bisnis. Disamping, Indonesia merupakan Negara yang baik di asia tenggara yang menerapkan good governance secara kuantitatif. Bahkan Indonesia telah mengalahkan Negara philipina yang sangat kerja keras dalam menerapkan good governance ini. Namun harus perlu diperhatikan dan diakui bahwa impelmentasi good governance di Indonesia sangatlah lambat.  Walaupun demikian, Indonesia memiliki harapan yang baik asalkan selalu konsisten terhadap perubahan yang dijalani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar